Selendang Kepagian
Perempuan perempuan stasiun kereta
mengurai rambut kusut cinta
di tepian gerbong gerbong usang
berderet menderit miris terseret
nyeri roda besi berkarat
: tangis menggerimis di kisi hati
cerita anak anak di kerontang susuan
Penari kecil selendang putih purnama
senada halus lentik jemari mata hati
merangkai rangka harapan
disemai benih cinta
di sepanjang gemuruh stasiun
: lihatlah
di sudut kelopak mimpi penari kecil selendang putih
perempuan perempuan stasiun kereta
tersenyum membelai bulir bulir lembaran baru
Tetapi lengan perempuan perempuan stasiun kereta
tak kuasa menimang benih benih bermekaran
terberai diterpa deru mesin kereta
yang melaju
hempaskan selendang kepagian penari kecil
Posted on Maret 22, 2008, in Dibuang Sayang and tagged Di buang sayang, Puisi. Bookmark the permalink. 3 Komentar.
*tepuk tangan…*
wah… klo ada fans klubnya saya daftar paling dulu boz..
saya menikmati tiap kata dan saya harus banyak belajar banyak nich..
maju terussssss
cadaaaas. keren banget.
kalau saya ga salah ini tentang perempuan2 termarjinalkan di sekitar stasiun kereta. tepatnya tentang ibu2 yang belum mampu memberikan hari lebih baik pada putra-putrinya. karena perempuan2 di sekitar stasiun kereta ada banyak ragamnya, termasuk mereka2 yang menunggu pria2 hidung belang hingga pagi menjelang