Arsip Blog

Seandainya Saja

Seandainya saja

Kau jadi ke sini malam ini, Kekasihku

aku belum siapkan perjamuan cinta itu

masih jauh dari rengkuhan

tak Kau lihatkan amarah masih membelengguku

bahkan aku lenyapkan kerinduan dalam air mata?

hempaskan di altar Mu

yang agung

bahtera ini luluh dan tenggelam

hanya di bening lautan Mu

damparkan gundah di peluk Mu

yang sejuk

beringas hati ini tersedu

hanya di damai janji Mu

Seandainya saja

Dikutip dari selamat pagi puisi

Sendiri

Lelaki perkasa meremas sisa asin keringat
terlentang
Di naungan gemuruh wangi rumput kaki bukit
: tak kau rasakankah matahari menyelinap
di sela teduh senandung cemara
lurus membelai hangat pipi legamnya?
Seperjalanan matahari ia taburkan kerlip kerlap mimpi
ia rengkuh janji

dada lebar laut semangat membakar
ranting rumput kering terseyum hijau
: inilah lelaki embun hati

kelam malam kaki bukit
lelaki perkasa liuk lilin
menyisir pematang terjal tepi harapan
sendiri
telapak waktunya halau desau dingin malam
agar hati tak mati beku

: O marilah mari kemari
sisihkan lilin lilinmu bersamaku
menyisir pematang tepi nyanyian
menuju gemuruh orkestra cinta

lalu lalang tersenyum
: emang gue pikirin