Arsip Blog

Hidup Mengalir Seperti Air

Semua juga tau, air itu ngalir sesuai kodratnya dari tempat lebih tinggi ke tempat yang lebih rendah. Dari tempat dengan tekanan tinggi ke tempat dengan tekanan rendah.  Satu hal yang patut kita conto adalah air ga pernah menyerah untuk terus bergerak berpindah tempat menuju tujuan akhirya. Samudra luas. Segoro istilah jawane… Dan dalam perjalanannya air selalu memberi manfaat untuk semua sendi kehidupan di dunia ini. bayangkan hidup tanpa air. Mau ngopi saja susah. Giginya jadi item item kayak di iklan itu.

Bila air bertemu hambatan, batu misalnya, ia akan berbelok mencari celah lain agar air tetap bisa mengalir. Bahkan bilapun harus melalui celah celah yang sangat sempit yang hanya bisa dipakainya untuk merembes.

Bila hambatan itu kok ternyata ga ada celah untuk bisa dilaluinya, maka air akan berkumpul untuk melampauinya. dan jangan disepelekan, ia si air menyimpan tenaga yang teramat luar biasa. Pernah dengar cerita dari seorang kawan main truf, bahwa ada pemotong besi terbuat dari semprotan air. Bener atau nggak belum cek. Terlepas dari benar tidak nya, PLTA di bendungan-bendungan membuktikan keperkasaan air.

Kalaupun air gagal mengalir karena hambatan terlalu besar, ia rela dibakar terik mentari untuk kemudian menguap dan bergabung dengan lainnya untuk membetuk awan dan kembali menjalani menjadi air. Sesekali ia menampakkan keanggunannya dalam bentuk pelangi. Mengingatkan lagu anak anak yang berjudul Apel. Apellangi pelangi.. alangkah indahmu..

Dan ia rela direbus sampai mendidih, dicampur kopi, plus gula – meski manis toh air ga ikut merasakan. Kita yang merasakan. Bukan air. Ya.. kita yang merasakan.. Karena air memberi contoh pada kita … “Khoirunnas Anfa ‘uhum linnas”

Tetap sesemangat air dan jaskipsmailing…

air mengalir

powered by Crystal X

Hidup adalah pilihan

Sebagaimana sudah di firmankan , bahwasannya tidak diciptakan manusia kecuali untuk menjadi khalifah di bumi ini.

Ini adalah pilihan sekaligus potensi bagi kita manusia, apakah kita mau menjadi seorang pejuang atau sekedar menjadi seorang pecundang.

Semua manusia dikarunia bekal yang sama. Waktu, akal, kesempurnaan ragawi. Tinggal bagaimana kita menghargai kita sendiri.

Adakah kita bersikeras menjadi pemimpin atau sekedar narimo menjadi kerdil. Adakah kita berperan seadanya atau kiat berupaya sebisa mungkin agar kita berperan sebaik baik peran.

Kalaupun kita adalah paku kecil yang hanya mampu memegang sebilah papan kecil, pererat peganga kita agar papan itu tidak lepas dan berfungsi sebaik-baiknya dalam bangunan kehidupan ini.

Namun jangan mau sekedar menjadi paku bila memang kita berpotensi menjadi sebuah sakaguru yang kuat. Karena kita dicipatakan untuk menjadi khalifah di bumi ini. Karena orang yang paling baik adalah orang yang paling bermanfaat di dalam perputaran hidup ini

Powered by : Crystal X.