Pengembara Hati
Langit terdalam hati orang orang kaki gunung itu
terpaut mesra pada gemericik air puncak bukit
yang menetes meresap meliuk mengalir meriak
antara batu hitam anak anak sungai
sejuk anyes memenuhi kendi kendi dahaga
bayang malam menerobos baris wangi pokok pokok pinus
intiplah biru bening mata anak anak telanjang
berlari jitungan
diantara canda ria perempuan perempuan cinta
persembahan agung lelaki lelaki kaki gunung itu.
: padang mbulan mbulane koyo rino
Kedung terdalam liuk sungai kaki gunung itu
menyimpan nampan nampan kehidupan
pantulkan wajah bulat bulan
dipeluk disimpan didongeng di nina bobo
sudah sepekan ini pengembara hati
tak usai usai berenang di luas rengkuh tepiannya
tak bosan bosan membuncah buncah air ke wajah
ke mana saja sesuka hatinya
tak basah basah kerongkongannya
tak puas puas perut membuncit air
: Ini permainan terakhir!!
Pengembara hati menangis
langit terdalam hati orang orang kaki gunung itu
tak lama lagi mendung beraroma pesing comberan
ingin menepis perih hati
bapaknya yang nikmati kencing di mata air telah mengebiri kelakiannya
Posted on November 29, 2007, in Dibuang Sayang, Umum and tagged Poetry, Puisi. Bookmark the permalink. 2 Komentar.
nemu dimana kata-kata indahnya,mas..?
Mengalir ono ae ki. lha pie?
anu, itu pembelajarn buat petani kita, biar ngga serampangan, Ayru itu apa?